Konversi material sampah, limbah dan biomassa menjadi produk baru yang
memberi manfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan ditawarkan pada
ragam
teknologi (multi teknologi) dan multi skala. Pengalaman panjang PT Cipta Visi Sinar Kencana dalam penyediaan teknologi olah sampah sejak 2004, telah membawa kepada kesimpulan bahwa Biodigester, Piroliser, Komposter, Gasifier
[Biophos_kkoGas], dalam berbagai konfigurasinya memberikan bukti bagi
efektifitas dan efisiensi serta tercapainya mekanisme pembangunan bersih
CDM (Clean Development Mechanism) pengelolaan limbah, sampah
dan biomassa.
Berdasar pencermatan atas ragam teknologi pengolahan sampah di berbagai
negara, hampir dapat disimpulkan bahwa mazhab di negara-negara Anglo
Saxon (Eropa) dan Amerika, sejalan kebutuhan di masyarakat yang
bertumbuh industrinya adalah konversi sampah (waste to energy) bagi
pembangkitan (generator) listrik. Pengolahan sampah jenis organik, melalui biodigester skala besar (bagi perolehan bahan bakar methan/ biogas), sementara jenis an-organik dikonversi menjadi tenaga listrik melalui teknologi gasifikasi menghasilkan bahan bakar H2 dan CO (syn gas).
Berbeda dengan itu, Asia dan khususnya berkiblat ke negara Jepang, lebih
mengandalkan pada pembangkitan listrik dari sampah melalui alternator
dan turbin. Dengan itu, konversi sampah menjadi energi (waste to energy)
di Jepang, China, dan Singapura memiliki arah berbeda dengan Eropa dan
Amerika, teknologi pembakaran (insenerator). Pemanasan boiler
menghasilkan uap dan selanjutnya menggerakkan turbin. Teknik pembakaran
(insenerator) ini pernah populer walaupun, masa kini, banyak melahirkan
kritik para penggiat lingkungan. Termusnahkan dengan pembakaran bersama
material plastik dan biomassa lainnya, terputusnya siklus materi organik
untuk kembali menjadi nutrisi kepada alam dan pertanian. Padahal,
seperti diketahui, bagi negara sedang berkembang, komposisi terbesar
sampah kota adalah jenis organik (biowaste) tersebut.
Teknologi terlahir dari ikhtiar manusia memenuhi kebutuhan pada kondisi
dan masanya. Bagi negara maju, khususnya dalam penyediaan pangan
perkotaan, pertanian telah menyediakan bahan pangan tanpa limbah dibawa
ke pusat konsumsi (perkotaan). Seperti standar di supermarket, bahan
pangan disediakan dalam kemasan (makanan dan minuman kaleng, siap saji
dan siap konsumsi). Dengan demikian jenis sampah kota akan didominasi
kertas, styrofoam, kaleng, plastik/ srink dan karton. Jenis sampah
kering ini tentu saja sangat efisien ketika dijadikan energi melalui gasifikasi menghasilkan Syn Gas. Kandungan H2 dan CO pada Syn Gas efektif bagi pemenuhan bahan bakar pembangkit panas (burner) maupun generator berdaya besar.
Demikian juga ketika pertanian di negara maju menyelenggarakkan handling pangan (sortasi, gradding dan packing) di sumber produksi, limbah pertanian skala besar akan berada di pusat produksi (sentra pertanian) dan itu akan sangat relevan serta efisien memanfatkan teknologi komposter serta biodigester . Karenanya dapat kita lihat pemandangan di berbagai negara maju terdapatnya reaktor biodigester skala besar ( ribuan m3) sebagai penyedia biogas dalam pembangkit listrik tenaga biomassa dan pupuk organik, berada di perdesaan dan sentra pertanian.
Demikian juga ketika pertanian di negara maju menyelenggarakkan handling pangan (sortasi, gradding dan packing) di sumber produksi, limbah pertanian skala besar akan berada di pusat produksi (sentra pertanian) dan itu akan sangat relevan serta efisien memanfatkan teknologi komposter serta biodigester . Karenanya dapat kita lihat pemandangan di berbagai negara maju terdapatnya reaktor biodigester skala besar ( ribuan m3) sebagai penyedia biogas dalam pembangkit listrik tenaga biomassa dan pupuk organik, berada di perdesaan dan sentra pertanian.
Lihat perbandingan negara maju dan berkembang akan komposisi sampah ( tabel 1)
Komposisi Jenis Sampah di Berbagai Negara Memperlihatkan adanya Hubungan antara Tingkat Kemajuan Peradaban dengan Prosentasi Jenis Sampah |
Berbeda dengan negara maju, bagi Indonesia dan negara sedang berkembang,
komposisi organik nampak mendominasi komposisi sampah domestik. Belum
berkembangnya penanganan panen (sortir, grading dan pengemasan) di
sentra pertanian, sampah dan limbah terbawa bahan pangan ke pusat
konsumsi perkotaan. Dan, ditambah dengan rendahnya perilaku serta jadi
makin sulitnya kegiatan pemilahan dari aneka material tercampur jenis
organik yang cepat membusuk (perishable), makin menambah sulitnya
penyelesaian sampah kota. Keberadaan jenis sampah organik di perkotaan
adalah perbedaan mendasar Indonesia dibanding negara maju diatas.
Diketahui, jenis organik adalah penyebab masalah utama sampah itu
sendiri yakni menimbulkan bau, menghasilkan air lindi dan, selanjutnya,
menyulitkan ikhtiar pemilahan di sumbernya.
Mengadopsi mutlak teknologi luar tanpa penyesuaian dengan kondisi lokal (reserve) tentu akan sangat beresiko. Karakter dan komposisi sampah Indonesia memerlukan konfigurasi teknologi berbeda dibanding di negara maju. Penyusunan konfigurasi aneka teknik teknologi konversi berdasar jenis dan volume sampah masing2 menjadi sangat penting. Setiap skala dan karakteristik sampah memiliki kebutuhan teknologi dan penanganan (handling) berbeda antara satu dan lainnya. Guna memperkaya khazanah berbagai pihak terkait kewenangan pengolahan sampah di Indonesia dan negara sedang berkembang pada umumnya, berikut dikenalkan metoda Biophos_kkoGas.
Mengadopsi mutlak teknologi luar tanpa penyesuaian dengan kondisi lokal (reserve) tentu akan sangat beresiko. Karakter dan komposisi sampah Indonesia memerlukan konfigurasi teknologi berbeda dibanding di negara maju. Penyusunan konfigurasi aneka teknik teknologi konversi berdasar jenis dan volume sampah masing2 menjadi sangat penting. Setiap skala dan karakteristik sampah memiliki kebutuhan teknologi dan penanganan (handling) berbeda antara satu dan lainnya. Guna memperkaya khazanah berbagai pihak terkait kewenangan pengolahan sampah di Indonesia dan negara sedang berkembang pada umumnya, berikut dikenalkan metoda Biophos_kkoGas.
Tahapan Pemilahan dengan Conveyor dan Mesin Magnetic Separator dikombinasi Tenaga Manusia (Manual) |
Tahap Menyiapkan Aneka Jenis Sampah AnOrganik dan Biomassa Kering dengan Mesin Penggiling dan Penghancur Schredder Machine Guna Menghasilkan Densitas dan Kepadatan Massa Bagi Pembangkitan Energi Panas Gasifikasi |
Conveyor pemilah dan pemisah logam (magnetic separator) memegang peranan penting bagi perolehan sampah per jenisnya sehingga menentukan pilihan teknologi konversi berikutnya
Mesin Penggiling dan Penghancur (Schedder Machine), Pencacah Organik dan Pencacah Plastik (Chruser) menyiapkan aneka jenis sampah anorganik dan biomassa kering menghasilkan densitas dan kepadatan massa bagi pembangkitan energi panas melalui proses gasifikasi, pirolisis dan biodigester.
Biodigeter, teknik pembangkitan biogas pada reaktor pencerna kedap udara ( metoda dry dan wet) dengan bantuan mikroba sebagai aktivator pembangkit methan,
terbukti efektif mentuntaskan material mudah terurai (degradable) dan
mudah membusuk (perishable). Dalam kelompok ini termasuk sampah domestik
seperti sisa makanan, limbah dan biomassa segar di perkotaan, gulma
kebun, gulma perairan, sisa pengolahan industri hasil pertanian maupun
tumbuhan sisa panen pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan
kehutanan
Piroliser,
alat bagi berjalannya teknik termo kimia pirolisis mengubah materi
padat menjadi fasa gas melalui proses dekomposisi kimia bahan organik
dengan
pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana
material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase
gas, selanjutnya di kondensasi akan menjadi fasa cair (minyak).
Komposter,
alat dalam proses dekomposisi dibantu oleh (aktivator) mikroba yang mengurai materi
tanaman, air dan keberadaan oksigen (aerasi) yang tepat secara teratur
mengubah materi organik menjadi cairan dan kompos padat.
Teknik Rotary Kiln Composter dalam Konversi Cepat dan Murah Jenis Organik. |
Gasifier,
alat yang melakukan proses gasifikasi yakni proses yang mengubah bahan
bakar organik atau fosil berbasis bahan karbon menjadi karbon monoksida
(CO), hidrogen (H2) dan karbon dioksida (CO2). Hal ini dicapai dengan
mereaksikan bahan pada suhu tinggi (700 ° C), tanpa pembakaran,
dengan jumlah yang terkontrol oksigen dan / atau uap. Pilihan keluaran
proses gasifikasi dapat dimanfaatkan tergantung kebutuhan, menghasilkan
bahan bakar Syn Gas bagi generator pembangkit listrik atau panas
(burner). Dengan pembakaran kedua atas Syn Gas (H2,CO) dilakukan dalam
reaktor akan dihasilkan panas tinggi bagi reaksi pirolisis.
Proses Gasifikasi atas Sampah dan Biomassa Kering sangat mendukung bagi efisiennya penyediaan energi kalor dalam Menghasilkan Panas Bagi Proses Pirolisis |
Mesin Pupuk Organik Granul (POG),
keluaran material baru dengan skala terbesar sampah kota Indonesia
adalah kompos hasil konversi sampah organik. Jenis ini dapat
dimanpatkan, dipadatkan densitas dan disajikan disesuaikan dengan
kebutuhan dan permintaan pasar. Permintaan sektor ekonomi pertanian dan
perkebunan akan bentuk pupuk organik granul (POG),
hasil proses granulasi dan pemadatan, sementara bagi kepentingan
reklamasi lahan bekas tambang diaplikasi bentuk serbuk (powder).
Berbagai alat teknologi dalam membentuk
konfigurasi BiophoskkoGas
tersebut dapat dipilih didasarkan pada tujuan
konversi serta target volume yang direncanakan. Salah satu konfigurasi
dengan ini dikenalkan pilihan teknologi dan estimasi biaya Sarana Pengolahan Sampah Biophos_kkogas WTE 350 T
Proses Granulasi Kompos Padat menjadi POG |
KONFIGURASI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU SKALA 350 TON/ HARI
Mencari pembanding besaran investasi, pada berbagai pilihan ragam teknologi yang bisa dijadikan tolok ukur memang sulit. Namun setidaknya apa yang dikemukakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada kapasitas 1000 ton/ hari sebesar Rp 1.3 trilyun memberi gambaran bahwa investasi alat mesin memang mahal. Dengan mengacu pada BPPT tersebut, tiap 1 ton akan memerlukan inveatsi Rp 1.3 milyar/ ton diluar biaya operasional Rp 400.000/ ton.
Investasi Pengolahan Sampah Skala 350 ton/hari
Pada tabel 2 berikut disampaikan konfigurasi pengolahan sampah skala 350 ton/ hari bagi
mekanisme bersih zero waste suatu Depo Sampah, Stasiun Peralihan Antara
SPA atau Intermediate Treatment Facility (ITF) kota Metropolitan,
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pembuangan Sampah
Sementara (TPS) skala besar dan Tempat Pembuangan Sampah Ahir (TPA) Kota
Kecil.
Conveyor Semi Manual menggabungkan Mesin ( Magnetic Separator ) dan Tenaga Manusia |
Pada kasus skala 350 ton sampah di Indonesia per hari, dengan mengacu
pada pengalaman dan data hasil beberapa penelitian (lihat tabel
komposisi sampah DKI Jakarta, 2005) setelah dilakukan pemilahan semi
manual kombinasi tenaga manusia dan pemisah logam (magnetic separator) dalam conveyor pemilah sampah (CPS),
sampah kota dapat diklasifikasikan memiliki komposisi jenis organik 65
%, biomassa kering 20 %, plastik ( PE,PP, PS) 7.3 %, jenis plastik
khusus PET 0,51 % serta 1,4 % ban dan 2,9 % karet (kabel, sol sepatu,
dll) serta logam kaca.
Merujuk data komposisi sampah di berbagai daerah Indonesia, perolehan dari hasil pemilahan pada conveyor dengan tenaga manusia dan pemilah logam (magnetic separator) dari 350 ton sampah akan diperoleh 227 ton organik, 70 ton biomassa kering (kayu, kertas, kain), 25,5 ton jenis plastik lain (PS, PP,PE) dan 15 ton jenis ban, karet serta sisanya jenis plastik PET, logam dan kaca. Perolehan hasil pemilahan, setelah dilakukan mesin pencacah organik dan mesin pencacah penggiling dan penghancur karet dan plastik (schredder machine) adalah bahan baku bagi biodigester (wet process), pirolisis, komposter dan gasifier.
Estimasi bagian terbesar hasil pemilahan conveyor dan pemisah logam (magnetic separator) dari 350 ton/ hari sampah kota (municipal waste) 227.5 ton jenis organik (biowaste) diinput langsung tanpa dilakukan pencacahan kedalam Biodigester Proses Kering (Dry Fermentation) Jenis sampah kota dengan karakter basah dan membusuk (termasuk air lindi) diinput kedalam Biodigester Fermentasi Basah, demikian seterusnya biomassa kering ke proses gasifikasi, plastik (Non PET) ke pirolisis. Keberadaan plastik jenis PET pada sampah kota, dengan berkembangnya industri daur ulang plastik sudah tereduksi di sumber awal, guna menyelesaikan sisa kegiatan pemulung dapat dilakukan pencacahan menjadi bijih plastik dengan mesin pencacah plastik kapasitas tinggi.
Output harian dari proses teknologi tersebut diantaranya energi panas keluaran gasifier yang dihabiskan bagi proses pirolisis penghasil minyak bakar ( BBM Sintetik) serta, supplai panas proses calorie fire (heat transfer) kepada fermentasi organik dalam biodigester (anaerobic digestion). Perolehan biogas adalah bahan bakar generator pembangkitan energi listrik penyedia daya bagi bekerjanya mesin (stasioner) seperti conveyor, mesin pencacah aneka material (crusher and schredder) maupun listrik bagi sarana perkotaan (monorel). Demikian pula perolehan dari reaktor pirolisis kapasitas besar per batch berupa minyak bakar (heavy oil) di aplikasi langsung bagi bekerjanya engine dan generator (stasioner). Sementara BBM Sintetik setara kerosine, solar dan bensin hasil destilasi lanjutan (refinary) dengan mesin destilator dapat digunakan bahan bakar pada mesin bergerak (mobile engine) seperti truk angkutan sampah.
Dari pengalaman panjang PT Cipta Visi Sinar Kencana di banyak pelanggan skala TPS dan TPST sejak tahun 2004 berikut hasil study literatur menunjukkan, konfigurasi Biophos_kkogas memberi jaminan pada neraca kecukupan energi (energy balance) bagi berjalannya proses pengolahan sampah kota dengan output (netto) perolehan bahan bakar (BBM Sintetik, Syn Gas, Biogas) dan listrik dari konversi bahan anorganik serta, kompos (granul, serbuk, cair) hasil konversi dari jenis sampah organik. Mekanisme bersih (zero waste) pengolahan sampah kota dengan output netto kompos akan sejalan dengan prinsip nir sampah (zero waste) bagi berlangsungnya siklus nutrisi organik. Peranan fermentasi kering (dry fermentation) dalam konfigurasi teknologi pengolahan sampah kota dapat didedikasikan bagi pembangunan industri pupuk organik tanpa memerlukan pasokan energi ( mandiri energi).
Merujuk data komposisi sampah di berbagai daerah Indonesia, perolehan dari hasil pemilahan pada conveyor dengan tenaga manusia dan pemilah logam (magnetic separator) dari 350 ton sampah akan diperoleh 227 ton organik, 70 ton biomassa kering (kayu, kertas, kain), 25,5 ton jenis plastik lain (PS, PP,PE) dan 15 ton jenis ban, karet serta sisanya jenis plastik PET, logam dan kaca. Perolehan hasil pemilahan, setelah dilakukan mesin pencacah organik dan mesin pencacah penggiling dan penghancur karet dan plastik (schredder machine) adalah bahan baku bagi biodigester (wet process), pirolisis, komposter dan gasifier.
Estimasi bagian terbesar hasil pemilahan conveyor dan pemisah logam (magnetic separator) dari 350 ton/ hari sampah kota (municipal waste) 227.5 ton jenis organik (biowaste) diinput langsung tanpa dilakukan pencacahan kedalam Biodigester Proses Kering (Dry Fermentation) Jenis sampah kota dengan karakter basah dan membusuk (termasuk air lindi) diinput kedalam Biodigester Fermentasi Basah, demikian seterusnya biomassa kering ke proses gasifikasi, plastik (Non PET) ke pirolisis. Keberadaan plastik jenis PET pada sampah kota, dengan berkembangnya industri daur ulang plastik sudah tereduksi di sumber awal, guna menyelesaikan sisa kegiatan pemulung dapat dilakukan pencacahan menjadi bijih plastik dengan mesin pencacah plastik kapasitas tinggi.
Output harian dari proses teknologi tersebut diantaranya energi panas keluaran gasifier yang dihabiskan bagi proses pirolisis penghasil minyak bakar ( BBM Sintetik) serta, supplai panas proses calorie fire (heat transfer) kepada fermentasi organik dalam biodigester (anaerobic digestion). Perolehan biogas adalah bahan bakar generator pembangkitan energi listrik penyedia daya bagi bekerjanya mesin (stasioner) seperti conveyor, mesin pencacah aneka material (crusher and schredder) maupun listrik bagi sarana perkotaan (monorel). Demikian pula perolehan dari reaktor pirolisis kapasitas besar per batch berupa minyak bakar (heavy oil) di aplikasi langsung bagi bekerjanya engine dan generator (stasioner). Sementara BBM Sintetik setara kerosine, solar dan bensin hasil destilasi lanjutan (refinary) dengan mesin destilator dapat digunakan bahan bakar pada mesin bergerak (mobile engine) seperti truk angkutan sampah.
Dari pengalaman panjang PT Cipta Visi Sinar Kencana di banyak pelanggan skala TPS dan TPST sejak tahun 2004 berikut hasil study literatur menunjukkan, konfigurasi Biophos_kkogas memberi jaminan pada neraca kecukupan energi (energy balance) bagi berjalannya proses pengolahan sampah kota dengan output (netto) perolehan bahan bakar (BBM Sintetik, Syn Gas, Biogas) dan listrik dari konversi bahan anorganik serta, kompos (granul, serbuk, cair) hasil konversi dari jenis sampah organik. Mekanisme bersih (zero waste) pengolahan sampah kota dengan output netto kompos akan sejalan dengan prinsip nir sampah (zero waste) bagi berlangsungnya siklus nutrisi organik. Peranan fermentasi kering (dry fermentation) dalam konfigurasi teknologi pengolahan sampah kota dapat didedikasikan bagi pembangunan industri pupuk organik tanpa memerlukan pasokan energi ( mandiri energi).
Pembangkitan energi listrik dari keresediaan bahan bakar (biogas, Syn
Gas) dapat dipilih disesuaikan dengan Neraca Energi dan perhitungan atas
kebutuhan (KWH) dan keperluan beban terpasang. Ketika terdapat
kesesuaian dengan mekanisme Feed in Tariff dengan PLN, terdapat pilihan generator biogas mulai 5 KW hingga 1.200 KW/ 1.2 MW.
Pilihan lain dari penggunaan tenaga listrik sampah tanpa kerumitan
prosedur dengan PLN bisa digunakan guna daya kereta listrik.
SKEMA PROSES PENGOLAHAN
Konfigurasi besaran skala berbagai teknologi didasarkan pada jumlah per jenis sampah akan memberikan peran pada besaran tingkat pengembalian investasi, berlangsungnya mekanisme bersih (CDM) maupun luasan lahan diperlukan. Sebagai misal, pada tabel 3, diperlihatkan besaran 350 ton sampah kota dengan komposisi diatas, perolehan (output) materi akan memberi efektifitas dan efisiensi pada sistem keseluruhan.
Perolehan minyak bakar ( BBM Sintetis) dari proses pirolisis adalah bahan bakar bagi generator penyedia daya listrik peralatan dan penerangan maupun bahan bakar truk pengangkut sampah. Demikian juga output biogas dari biodigester, setelah dimurnikan Methan Purifier dan dikompresi oleh Oilles Compressor dalam tabung bertekanan, adalah bahan bakar bagi kendaraan angkutan (mobile engine). Demikian juga kebutuhan energi panas bagi proses pirolisis akan sepenuhnya dipenuhi oleh proses gasifikasi atas jenis biomassa dan sampah kering ( kayu, kertas, kain perca) dalam reaktor gasifier.
Pengertian mekanisme bersih dalam metoda Biophos_kkogas bukan sama sekali tanpa materi keluaran sistem. Kendati sebagian materi ( plastik, ban, karet, biomassa dan sampah kering) akan terkonversi musnah menjadi energi, dalam metoda Biophos_kkogas ini tetap dipertahankan kelangsungan siklus materi organik sebagai nutrisi bagi perbaikan tanah pertanian. Perolehan kompos adalah keniscayaandari proses fermentasi (an-aerobik) biodigester ( dry and wet) maupun dekomposisi (proses aerobik) sampah organik dalam komposter. Pada kondisi pemanfaatan kompos dilakukan dalam area sama di lokasi pengolahan sampah, misalnya dengan membangun pertanian kota (urban farming), perolehan akhir tempat pengolahan sampah terpadu (TPST, ITF, SPA, TPA) adalah bahan pangan (ikan, sayuran dan tanaman lainnya). Namun jika atas pertimbangan besarnya biaya lahan (mahal), kompos akan menjadi proporsi terbesar yang harus disalurkan ke luar lokasi pengolahan sampah kota, yakni dikembalikan ke sentra penghasil bahan makanan di perdesaan (pertanian) maupun program reklamasi pertambangan dan kehutanan.
PENERIMA MANFAAT DAN KEUNGGULAN
Penemuan metoda Biophos_kkogas bagi terselenggaranya mekanisme bersih (zero waste) pengolahan sampah kota akan memberi kontribusi bagi penyelesaian masalah sampah perkotaan dengan tetap memenuhi kelayakan teknik, ekonomi, sosial dan lingkungan. Besarnya perolehan biogas (CH4), Syn Gas (H2,CO) dan minyak bakar (heavy oil) sebagai subtitusi atas penggunaan energi (BBM) akan sangat berperan dalam mereduksi biaya pengolahan sampah. Demikian pula dengan konfigurasi Biophos_kkogas berorientasi konversi musnah akan mengurangi penggunaan lahan seiring dengan makin sulit dan mahalnya harga, khususnya di lokasi terdekat dengan sumber sampah di perkotaan.
Secara sosial, dengan prinsip konversi berbasis pada karakter material per jenis akan sejalan dengan peraturan perundangan pemilahan sampah. Pada kondisi sukses gerakan pemilahan berdasar jenis, konfigurasi teknologi Biodigester- Pirolisis- Komposter- Gasifier (Biophos_kkogas) tetap relevan. Terlebih dari aspek lingkungan, prinsip "one character, one technology process" akan memberi sumbangan pada penghematan BBM fosil (solar dan listrik PLN) serta pengembalian nutrisi organik kepada alam.
Penerima
manfaat dari metoda Biophos_kkogas adalah para sponsor proyek baik
pemerintah kota dan kabupaten sebagai pemegang kewenangan sesuai UU No
18/2008 maupun para mitra pemerintah ( investor) khususnya yang terkait
dengan pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah (TPA), SPA, ITF,
penyelenggara tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Penyusunan
estimasi investasi dan konfigurasi teknologi mekanisme bersih (zero
waste) dalam pengolahan sampah skala kota bagi kondisi sampah ini
diharapkan membantu para perencana pembangunan yang berkaitan dengan
perencanaan tata ruang kota, perencanaan lingkungan hidup, kebersihan,
sanitasi lingkungan dan kesehatan serta persampahan perkotaan (*)
SKEMA PROSES PENGOLAHAN
Konfigurasi besaran skala berbagai teknologi didasarkan pada jumlah per jenis sampah akan memberikan peran pada besaran tingkat pengembalian investasi, berlangsungnya mekanisme bersih (CDM) maupun luasan lahan diperlukan. Sebagai misal, pada tabel 3, diperlihatkan besaran 350 ton sampah kota dengan komposisi diatas, perolehan (output) materi akan memberi efektifitas dan efisiensi pada sistem keseluruhan.
Perolehan minyak bakar ( BBM Sintetis) dari proses pirolisis adalah bahan bakar bagi generator penyedia daya listrik peralatan dan penerangan maupun bahan bakar truk pengangkut sampah. Demikian juga output biogas dari biodigester, setelah dimurnikan Methan Purifier dan dikompresi oleh Oilles Compressor dalam tabung bertekanan, adalah bahan bakar bagi kendaraan angkutan (mobile engine). Demikian juga kebutuhan energi panas bagi proses pirolisis akan sepenuhnya dipenuhi oleh proses gasifikasi atas jenis biomassa dan sampah kering ( kayu, kertas, kain perca) dalam reaktor gasifier.
Pengertian mekanisme bersih dalam metoda Biophos_kkogas bukan sama sekali tanpa materi keluaran sistem. Kendati sebagian materi ( plastik, ban, karet, biomassa dan sampah kering) akan terkonversi musnah menjadi energi, dalam metoda Biophos_kkogas ini tetap dipertahankan kelangsungan siklus materi organik sebagai nutrisi bagi perbaikan tanah pertanian. Perolehan kompos adalah keniscayaandari proses fermentasi (an-aerobik) biodigester ( dry and wet) maupun dekomposisi (proses aerobik) sampah organik dalam komposter. Pada kondisi pemanfaatan kompos dilakukan dalam area sama di lokasi pengolahan sampah, misalnya dengan membangun pertanian kota (urban farming), perolehan akhir tempat pengolahan sampah terpadu (TPST, ITF, SPA, TPA) adalah bahan pangan (ikan, sayuran dan tanaman lainnya). Namun jika atas pertimbangan besarnya biaya lahan (mahal), kompos akan menjadi proporsi terbesar yang harus disalurkan ke luar lokasi pengolahan sampah kota, yakni dikembalikan ke sentra penghasil bahan makanan di perdesaan (pertanian) maupun program reklamasi pertambangan dan kehutanan.
PENERIMA MANFAAT DAN KEUNGGULAN
Penemuan metoda Biophos_kkogas bagi terselenggaranya mekanisme bersih (zero waste) pengolahan sampah kota akan memberi kontribusi bagi penyelesaian masalah sampah perkotaan dengan tetap memenuhi kelayakan teknik, ekonomi, sosial dan lingkungan. Besarnya perolehan biogas (CH4), Syn Gas (H2,CO) dan minyak bakar (heavy oil) sebagai subtitusi atas penggunaan energi (BBM) akan sangat berperan dalam mereduksi biaya pengolahan sampah. Demikian pula dengan konfigurasi Biophos_kkogas berorientasi konversi musnah akan mengurangi penggunaan lahan seiring dengan makin sulit dan mahalnya harga, khususnya di lokasi terdekat dengan sumber sampah di perkotaan.
Secara sosial, dengan prinsip konversi berbasis pada karakter material per jenis akan sejalan dengan peraturan perundangan pemilahan sampah. Pada kondisi sukses gerakan pemilahan berdasar jenis, konfigurasi teknologi Biodigester- Pirolisis- Komposter- Gasifier (Biophos_kkogas) tetap relevan. Terlebih dari aspek lingkungan, prinsip "one character, one technology process" akan memberi sumbangan pada penghematan BBM fosil (solar dan listrik PLN) serta pengembalian nutrisi organik kepada alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar