11.8.15

Kelayakan Ekonomi Konfigurasi Teknologi Biodigester - Piroliser - Komposter - Gasifier [BiophoskkoGas] Pada Pengolahan Sampah Skala Kota

Konversi material sampah, limbah dan biomassa menjadi produk baru yang memberi manfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan ditawarkan pada ragam teknologi (multi teknologi) dan multi skala. Pengalaman panjang PT Cipta Visi Sinar Kencana dalam penyediaan teknologi olah sampah sejak 2004, telah membawa kepada kesimpulan bahwa Biodigester, Piroliser, Komposter, Gasifier [Biophos_kkoGas], dalam berbagai konfigurasinya memberikan bukti bagi efektifitas dan efisiensi serta tercapainya mekanisme pembangunan bersih CDM (Clean Development Mechanism) pengelolaan limbah, sampah dan biomassa.
Berdasar pencermatan atas ragam teknologi pengolahan sampah di berbagai negara, hampir dapat disimpulkan bahwa mazhab di negara-negara Anglo Saxon (Eropa) dan Amerika, sejalan kebutuhan di masyarakat yang bertumbuh industrinya adalah konversi sampah (waste to energy) bagi pembangkitan (generator) listrik.  Pengolahan sampah jenis organik, melalui biodigester skala besar (bagi perolehan bahan bakar methan/ biogas), sementara jenis an-organik dikonversi menjadi tenaga listrik melalui teknologi gasifikasi menghasilkan bahan bakar H2 dan CO (syn gas).
Konversi tiap 1 m3 Biogas Menjadi 2.93 KWH Listrik
Berbeda dengan itu, Asia dan khususnya berkiblat ke negara Jepang, lebih mengandalkan pada pembangkitan listrik dari sampah melalui alternator dan turbin. Dengan itu, konversi sampah menjadi energi (waste to energy) di Jepang, China, dan Singapura memiliki arah berbeda dengan Eropa dan Amerika, teknologi pembakaran (insenerator). Pemanasan boiler menghasilkan uap dan selanjutnya menggerakkan turbin. Teknik pembakaran (insenerator) ini pernah populer walaupun, masa kini, banyak melahirkan kritik para penggiat lingkungan. Termusnahkan dengan pembakaran bersama material plastik dan biomassa lainnya, terputusnya siklus materi organik untuk kembali menjadi nutrisi kepada alam dan pertanian. Padahal, seperti diketahui, bagi negara sedang berkembang, komposisi terbesar sampah kota adalah jenis organik (biowaste) tersebut.
Teknologi terlahir dari ikhtiar manusia memenuhi kebutuhan pada kondisi dan masanya. Bagi negara maju, khususnya dalam penyediaan pangan perkotaan, pertanian telah menyediakan bahan pangan tanpa limbah dibawa ke pusat konsumsi (perkotaan). Seperti standar di supermarket, bahan pangan disediakan dalam kemasan (makanan dan minuman kaleng, siap saji dan siap konsumsi). Dengan demikian jenis sampah kota akan didominasi kertas, styrofoam, kaleng, plastik/ srink dan karton. Jenis sampah kering ini tentu saja sangat efisien ketika dijadikan energi melalui gasifikasi menghasilkan Syn Gas. Kandungan H2 dan CO pada Syn Gas efektif bagi pemenuhan bahan bakar pembangkit panas (burner) maupun generator berdaya besar.

Demikian juga ketika pertanian di negara maju menyelenggarakkan handling pangan (sortasi, gradding dan packing) di sumber produksi, limbah pertanian skala besar akan berada di pusat produksi (sentra pertanian) dan itu akan sangat relevan serta efisien memanfatkan teknologi komposter serta biodigester . Karenanya dapat kita lihat pemandangan di berbagai negara maju terdapatnya reaktor biodigester skala besar ( ribuan m3) sebagai penyedia biogas dalam pembangkit listrik tenaga biomassa dan pupuk organik, berada di perdesaan dan sentra pertanian. 
Lihat perbandingan negara maju dan berkembang akan komposisi sampah ( tabel 1)

Komposisi Jenis Sampah di Berbagai Negara Memperlihatkan adanya Hubungan antara Tingkat Kemajuan Peradaban dengan Prosentasi  Jenis Sampah
METODA BIODIGESTER- PIROLISER- KOMPOSTER- GASIFIER [ BIOPHOS_KKOGAS]

Berbeda dengan negara maju, bagi Indonesia dan negara sedang berkembang, komposisi organik nampak mendominasi komposisi sampah domestik. Belum berkembangnya penanganan panen (sortir, grading dan pengemasan) di sentra pertanian, sampah dan limbah terbawa bahan pangan ke pusat konsumsi perkotaan. Dan, ditambah dengan rendahnya  perilaku serta jadi makin sulitnya kegiatan pemilahan dari aneka material tercampur jenis organik yang cepat membusuk (perishable), makin menambah sulitnya penyelesaian sampah kota. Keberadaan jenis sampah organik di perkotaan adalah perbedaan mendasar Indonesia dibanding negara maju diatas. Diketahui, jenis organik adalah penyebab masalah utama sampah itu sendiri yakni menimbulkan bau, menghasilkan air lindi dan, selanjutnya, menyulitkan ikhtiar pemilahan di sumbernya.

Mengadopsi mutlak teknologi luar tanpa penyesuaian dengan kondisi lokal (reserve) tentu akan sangat beresiko. Karakter dan komposisi sampah Indonesia memerlukan konfigurasi teknologi berbeda dibanding di negara maju. Penyusunan konfigurasi aneka teknik teknologi konversi berdasar jenis dan volume sampah masing2 menjadi sangat penting. Setiap skala dan karakteristik sampah memiliki kebutuhan teknologi dan penanganan (handling) berbeda antara satu dan lainnya. Guna memperkaya khazanah berbagai pihak terkait kewenangan pengolahan sampah di Indonesia dan negara sedang berkembang pada umumnya, berikut dikenalkan metoda Biophos_kkoGas.
Tahapan Pemilahan dengan Conveyor dan Mesin Magnetic Separator dikombinasi Tenaga Manusia (Manual)
Tahap  Menyiapkan Aneka Jenis Sampah AnOrganik dan Biomassa Kering dengan Mesin Penggiling dan Penghancur Schredder Machine Guna Menghasilkan Densitas dan Kepadatan Massa Bagi Pembangkitan Energi Panas Gasifikasi
Konfigurasi Biophos_kkogas sangat ditentukan oleh skala dan karakter sampah target. Secara umum, bagi kondisi sampah (domestik) Indonesia dan negara sedang berkembang pada umumnya akan diperlukan :

Conveyor pemilah dan pemisah logam (magnetic separator) memegang peranan penting bagi perolehan sampah per jenisnya sehingga menentukan pilihan teknologi konversi berikutnya

Mesin Penggiling dan Penghancur (Schedder Machine), Pencacah Organik dan Pencacah Plastik (Chruser) menyiapkan aneka jenis sampah anorganik dan biomassa kering menghasilkan densitas dan kepadatan massa bagi pembangkitan energi panas melalui proses gasifikasi, pirolisis dan biodigester.
Biodigeter, teknik pembangkitan biogas pada reaktor pencerna kedap udara ( metoda dry dan wet) dengan bantuan mikroba sebagai aktivator pembangkit methan, terbukti efektif mentuntaskan material mudah terurai (degradable) dan mudah membusuk (perishable). Dalam kelompok ini termasuk sampah domestik seperti sisa makanan, limbah dan biomassa segar di perkotaan, gulma kebun, gulma perairan, sisa pengolahan industri hasil pertanian maupun tumbuhan sisa panen pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan

Biodigester Skala Besar di Pertanian Negara Maju ( Sortasi, Gradding, Packaging) terlihat di sentra-sentra Produksi Pertanian. Teknik Dry dan Wet Biodigester sangat efektif mengkonversi musnah sampah ( foodwaste, bahan makanan) dan limbah pertanian
Piroliser, alat bagi berjalannya teknik termo kimia pirolisis mengubah materi padat menjadi fasa gas melalui proses dekomposisi kimia bahan organik dengan pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas, selanjutnya di kondensasi akan menjadi fasa cair (minyak).

Konversi Musnah Sampah Plastik, Karet dan Ban Melalui Pirolisis Menghasilkan BBM Sintetik Memberi Kontribusi Besar Bagi Penyediaan Bahan Bakar Terbarukan Dalam Menggerakkan Engine, Truk Angkutan, Penerangan dan pembangkit Listrik Umumnya

Komposter, alat dalam proses dekomposisi dibantu oleh (aktivator) mikroba yang mengurai materi tanaman, air dan keberadaan oksigen (aerasi) yang tepat secara teratur mengubah materi organik menjadi cairan dan kompos padat.

Teknik Rotary Kiln Composter dalam Konversi Cepat dan Murah Jenis Organik.
Gasifier, alat yang melakukan proses gasifikasi yakni proses yang mengubah bahan bakar organik atau fosil berbasis bahan karbon menjadi karbon monoksida (CO), hidrogen (H2) dan karbon dioksida (CO2). Hal ini dicapai dengan mereaksikan bahan pada suhu tinggi (700 ° C), tanpa pembakaran, dengan jumlah yang terkontrol oksigen dan / atau uap. Pilihan keluaran proses gasifikasi dapat dimanfaatkan tergantung kebutuhan, menghasilkan bahan bakar Syn Gas bagi generator pembangkit listrik atau panas (burner). Dengan pembakaran kedua atas Syn Gas (H2,CO) dilakukan dalam reaktor akan dihasilkan panas tinggi bagi reaksi pirolisis. 
Proses Gasifikasi atas Sampah dan Biomassa Kering sangat mendukung bagi efisiennya penyediaan energi kalor dalam Menghasilkan Panas Bagi Proses Pirolisis
Mesin Pupuk Organik Granul (POG), keluaran material baru dengan skala terbesar sampah kota Indonesia adalah kompos hasil konversi sampah organik. Jenis ini dapat dimanpatkan, dipadatkan densitas dan disajikan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Permintaan sektor ekonomi pertanian dan perkebunan akan bentuk pupuk organik granul (POG), hasil proses granulasi dan pemadatan, sementara bagi kepentingan reklamasi lahan bekas tambang diaplikasi bentuk serbuk (powder).

Proses Granulasi Kompos Padat menjadi POG
Berbagai alat teknologi dalam membentuk konfigurasi BiophoskkoGas tersebut dapat dipilih didasarkan pada tujuan konversi serta target volume yang direncanakan. Salah satu konfigurasi dengan ini dikenalkan pilihan teknologi dan estimasi biaya Sarana Pengolahan Sampah Biophos_kkogas WTE 350 T

KONFIGURASI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU SKALA 350 TON/ HARI 

Mencari pembanding besaran investasi, pada berbagai pilihan ragam teknologi yang bisa dijadikan tolok ukur memang sulit. Namun setidaknya apa yang dikemukakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada kapasitas 1000 ton/ hari sebesar Rp 1.3 trilyun memberi gambaran bahwa investasi alat mesin memang mahal. Dengan mengacu pada BPPT tersebut, tiap 1 ton akan memerlukan inveatsi Rp 1.3 milyar/ ton diluar biaya operasional Rp 400.000/ ton. 

Investasi Pengolahan Sampah Skala 350 ton/hari

Pada tabel 2 berikut disampaikan konfigurasi pengolahan sampah skala 350 ton/ hari bagi mekanisme bersih zero waste suatu Depo Sampah, Stasiun Peralihan Antara SPA atau Intermediate Treatment Facility (ITF) kota Metropolitan, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) skala besar dan Tempat Pembuangan Sampah Ahir (TPA) Kota Kecil.

Conveyor Semi Manual menggabungkan Mesin ( Magnetic Separator ) dan Tenaga Manusia

Pada kasus skala 350 ton sampah di Indonesia per hari, dengan mengacu pada pengalaman dan data hasil beberapa penelitian (lihat tabel komposisi sampah DKI Jakarta, 2005) setelah dilakukan pemilahan semi manual kombinasi tenaga manusia dan pemisah logam (magnetic separator) dalam conveyor pemilah sampah (CPS), sampah kota dapat diklasifikasikan memiliki komposisi jenis organik 65 %, biomassa kering 20 %, plastik ( PE,PP, PS) 7.3 %, jenis plastik khusus PET 0,51 % serta 1,4 % ban dan 2,9 % karet (kabel, sol sepatu, dll) serta logam kaca.

Merujuk data komposisi sampah di berbagai daerah Indonesia, perolehan dari hasil pemilahan pada conveyor dengan tenaga manusia dan pemilah logam (magnetic separator) dari 350 ton sampah akan diperoleh 227 ton organik, 70 ton biomassa kering (kayu, kertas, kain), 25,5 ton jenis plastik lain (PS, PP,PE) dan 15 ton jenis ban, karet serta sisanya jenis plastik PET, logam dan kaca.  Perolehan hasil pemilahan, setelah dilakukan mesin pencacah organik dan mesin pencacah penggiling dan penghancur karet dan plastik (schredder machine) adalah bahan baku bagi biodigester (wet process), pirolisis, komposter dan gasifier.

Estimasi bagian terbesar hasil pemilahan conveyor dan pemisah logam (magnetic separator) dari 350 ton/ hari sampah kota (municipal waste) 227.5 ton jenis organik (biowaste) diinput langsung tanpa dilakukan pencacahan kedalam Biodigester Proses Kering (Dry Fermentation) Jenis sampah kota dengan karakter basah dan membusuk (termasuk air lindi) diinput kedalam Biodigester Fermentasi Basah, demikian seterusnya biomassa kering ke proses gasifikasi, plastik (Non PET) ke pirolisis. Keberadaan plastik jenis PET pada sampah kota, dengan berkembangnya industri daur ulang plastik sudah tereduksi di sumber awal, guna menyelesaikan sisa kegiatan pemulung dapat dilakukan pencacahan menjadi bijih plastik dengan mesin pencacah plastik kapasitas tinggi. 

Output harian dari proses teknologi tersebut diantaranya energi panas keluaran gasifier yang dihabiskan bagi proses pirolisis penghasil minyak bakar ( BBM Sintetik) serta, supplai panas proses calorie fire (heat transfer) kepada fermentasi organik dalam biodigester (anaerobic digestion). Perolehan biogas adalah bahan bakar generator pembangkitan energi listrik penyedia daya bagi bekerjanya mesin (stasioner) seperti conveyor, mesin pencacah aneka material (crusher and schredder) maupun listrik bagi sarana perkotaan (monorel). Demikian pula perolehan dari reaktor pirolisis kapasitas besar per batch berupa minyak bakar (heavy oil) di aplikasi langsung bagi bekerjanya engine dan generator (stasioner). Sementara BBM Sintetik setara kerosine, solar dan bensin hasil destilasi lanjutan (refinary) dengan mesin destilator dapat digunakan bahan bakar pada mesin bergerak (mobile engine) seperti truk angkutan sampah.

Dari pengalaman panjang PT Cipta Visi Sinar Kencana di banyak pelanggan skala TPS dan TPST sejak tahun 2004 berikut hasil study literatur menunjukkan, konfigurasi Biophos_kkogas memberi jaminan pada neraca kecukupan energi (energy balance) bagi berjalannya proses pengolahan sampah kota dengan output (netto) perolehan bahan bakar (BBM Sintetik, Syn Gas, Biogas) dan listrik dari konversi bahan anorganik serta, kompos (granul, serbuk, cair) hasil konversi dari jenis sampah organik.  Mekanisme bersih (zero waste) pengolahan sampah kota dengan output netto kompos akan sejalan dengan prinsip nir sampah (zero waste) bagi berlangsungnya siklus nutrisi organik. Peranan fermentasi kering (dry fermentation) dalam konfigurasi teknologi pengolahan sampah kota dapat didedikasikan bagi pembangunan industri pupuk organik tanpa memerlukan pasokan energi ( mandiri energi).   
Pembangkitan energi listrik dari keresediaan bahan bakar (biogas, Syn Gas) dapat dipilih disesuaikan dengan Neraca Energi dan perhitungan atas kebutuhan (KWH) dan keperluan beban terpasang. Ketika terdapat kesesuaian dengan mekanisme Feed in Tariff dengan PLN, terdapat pilihan generator biogas mulai 5 KW hingga 1.200 KW/ 1.2 MW. Pilihan lain dari penggunaan tenaga listrik sampah tanpa kerumitan prosedur dengan PLN bisa digunakan guna daya kereta listrik.

SKEMA PROSES PENGOLAHAN

Konfigurasi besaran skala berbagai teknologi didasarkan pada jumlah per jenis sampah akan memberikan peran pada besaran tingkat pengembalian investasi, berlangsungnya mekanisme bersih (CDM) maupun luasan lahan diperlukan. Sebagai misal, pada tabel 3, diperlihatkan besaran 350 ton sampah kota dengan komposisi diatas, perolehan (output) materi akan memberi efektifitas dan efisiensi pada sistem keseluruhan.

Perolehan minyak bakar ( BBM Sintetis) dari proses pirolisis adalah bahan bakar bagi generator penyedia daya listrik peralatan dan penerangan maupun bahan bakar truk pengangkut sampah. Demikian juga output biogas dari biodigester, setelah dimurnikan Methan Purifier dan dikompresi oleh Oilles Compressor dalam tabung bertekanan, adalah bahan bakar bagi kendaraan angkutan (mobile engine). Demikian juga kebutuhan energi panas bagi proses pirolisis akan sepenuhnya dipenuhi oleh proses gasifikasi atas jenis biomassa dan sampah kering ( kayu, kertas, kain perca) dalam reaktor gasifier.

    
Pengertian mekanisme bersih dalam metoda Biophos_kkogas bukan sama sekali tanpa materi keluaran sistem. Kendati sebagian materi ( plastik, ban, karet, biomassa dan sampah kering) akan terkonversi musnah menjadi energi, dalam metoda Biophos_kkogas ini tetap dipertahankan kelangsungan siklus materi organik sebagai nutrisi bagi perbaikan tanah pertanian. Perolehan kompos adalah keniscayaandari proses fermentasi (an-aerobik) biodigester ( dry and wet) maupun dekomposisi (proses aerobik) sampah organik dalam komposter. Pada kondisi pemanfaatan kompos dilakukan dalam area sama di lokasi pengolahan sampah, misalnya dengan membangun pertanian kota (urban farming), perolehan akhir tempat pengolahan sampah terpadu (TPST, ITF, SPA, TPA) adalah bahan pangan (ikan, sayuran dan tanaman lainnya). Namun jika atas pertimbangan besarnya biaya lahan (mahal), kompos akan menjadi proporsi terbesar yang harus disalurkan ke luar lokasi pengolahan sampah kota, yakni dikembalikan ke sentra penghasil bahan makanan di perdesaan (pertanian) maupun program reklamasi pertambangan dan kehutanan.

PENERIMA MANFAAT DAN KEUNGGULAN

Penemuan metoda Biophos_kkogas bagi terselenggaranya mekanisme bersih (zero waste) pengolahan sampah kota akan memberi kontribusi bagi penyelesaian masalah sampah perkotaan dengan tetap memenuhi kelayakan teknik, ekonomi, sosial dan lingkungan. Besarnya perolehan biogas (CH4), Syn Gas (H2,CO) dan minyak bakar (heavy oil) sebagai subtitusi atas penggunaan energi (BBM) akan sangat berperan dalam mereduksi biaya pengolahan sampah. Demikian pula dengan konfigurasi Biophos_kkogas berorientasi konversi musnah akan mengurangi penggunaan lahan seiring dengan makin sulit dan mahalnya harga, khususnya di lokasi terdekat dengan sumber sampah di perkotaan.

Secara sosial, dengan prinsip konversi berbasis pada karakter material per jenis akan sejalan dengan peraturan perundangan pemilahan sampah. Pada kondisi sukses gerakan pemilahan berdasar jenis, konfigurasi teknologi Biodigester- Pirolisis- Komposter- Gasifier (Biophos_kkogas) tetap relevan. Terlebih dari aspek lingkungan, prinsip "one character, one technology process" akan memberi sumbangan pada penghematan BBM fosil (solar dan listrik PLN) serta pengembalian nutrisi organik kepada alam.   
Penerima manfaat dari metoda Biophos_kkogas adalah para sponsor proyek baik pemerintah kota dan kabupaten sebagai pemegang kewenangan sesuai UU No 18/2008 maupun para mitra pemerintah ( investor) khususnya yang terkait dengan pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah (TPA), SPA, ITF, penyelenggara tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Penyusunan estimasi investasi dan konfigurasi teknologi mekanisme bersih (zero waste) dalam pengolahan sampah skala kota bagi kondisi sampah ini diharapkan membantu para perencana pembangunan yang berkaitan dengan perencanaan tata ruang kota, perencanaan lingkungan hidup, kebersihan, sanitasi lingkungan dan kesehatan serta persampahan perkotaan (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merobah masalah sampah jadi berkah

Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah manakala tidak mendapat pengelolaan secara pantas. Timbulnya bencana longsor dan ledakan metan di TPA, masalah kurangnya anggaran (APBN/D) dan dana investasi bagi pengangkutan dari sumber penghasil sampah ke Tempat Pembuangan (TPA) serta berkembangnya penyakit karena rendahnya sanitasi lingkungan adalah beberapa masalah dari sekian banyak kerugian akibat salah kelola sampah.

Web ini mendiskusikan, mengupas rencana aksi tindak ( action plan), dan berbagi pengalaman mengelola sampah secara bijaksana serta semoga menjadi ajang bagi diskusi pilihan teknologi pengelolaan sampah disesuaikan dengan tingkat budaya dan kemampuan ekonomi masyarakat.

Digester Biogas BD 7000L

Digester Biogas BD 7000L
Sampah dan berbagai bahan organik (limbah peternakan, sampah makanan, sisa masakan, tinja/ feces, limbah kebun dan industri pangan) dapat terus menerus ditambahkan ke lobang pemasukan (intake chamber), dan akan diurai oleh bakteri metanogen (anaerobic activator Green Phoskko (GP-7). Proses awal, 7 m3, hanya 7 hari telah mulai mengeluarkan gas methana (CH4) dan tersimpan di bagian atas tabung atau reaktor biogas (gas holder). Kapasitas input material 7 m3 ditambah gas holder fiberglass 3,2 m3, memiliki dimensi PLT (diameter 200 cm, tinggi 390 cm), akan bertahan hingga diatas 10 tahun bahkan hingga 20 tahun. Diproduksi secara terurai (complete knock down) untuk memudahkan pengiriman, pemindahan dan perbaikan. Harga sudah lengkap dengan instalasi pipa, valve biogas, selang gas, kompor standar pabrikan yang sudah dirubah, dan peralatan penunjang bagi pemanfaatan gas methane sebagai bahan bakar ramah lingkungan dijadikan bahan bakar kompor di rumah, industri kecil, dan kebutuhan penggerak (engine) generator set modifikasi (Biogas Genset/ BG maupun Bio elektrik).

Pemurnian Metana ( Methane Purifier) Stainless MP 12135

Pemurnian Metana ( Methane Purifier) Stainless MP 12135
Alat pemurni metan ( methane purifier) ditujukan bagi upaya menaikkan perfomance, atau efisiensi panas biogas, agar berkualitas bagi penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkitan listrik ( generator set), pengganti bensin premium yang makin mahal dan kepentingan menjadi sumber energi menjalankan perangkat elektrik seperti lampu Biogas, Rice Cooker biogas maupun perangkat elektronik lainnya. Pemurni metan ini terbuat dari tabung logam stainless, diameter 12 inch dengan tinggi 135 cm, berisi kantong pellet penyerap (absorbers) CO2, H2Sdan H2O untuk memurnikan gas metan. Pellet penyerap terbuat dari campuran aneka mineral tambang dengan basa kuat NaOH), yang dapat diganti (refill) per 2 (dua) bulan pemakaian. Alat pemurni metan ini berkemampuan menahan tekanan gas hingga 10,5 bar, memiliki masa ekonomis lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Pemurni metan (methane purifier) ini mampu menaikan efisiensi kalori, memperbesar manfaat dan meningkatkan kualitas biogas hasil pembangkitan biogas dari reaktor atau bak cerna (digester) dengan output 4 hingga 8 m3 gas per hari, serta mampu mengalirkan biogas bertekanan (dengan kompresor) serta menaikan komposisi metan hingga 20 %, dan bersaman dengan itu menurunkan kandungan CO2, H2O dan H2S.

Aktivator Pembangkit Biogas Green Phoskko® [ GP-7]

Aktivator Pembangkit Biogas Green Phoskko® [ GP-7]
Green Phoskko® (GP-7) Activator pembangkit gas metana (@ 250 gr/ Pack) sebagai pengurai secara fermentatif sampah dan limbah organik dalam digester kedap udara (tanpa oksigen) terbuat dari konsorsium mikroba anaerobik. Dalam lingkungan mikro yang sesuai dengan kebutuhan bakteri ini (kedap udara, material memiliki pH >6, kelembaban 60 %, dan temperatur > 30 derajat Celcius dan C/N ratio tertentu) akan mengurai atau mendekomposisi semua sampah dan bahan organik (limbah kota, pertanian, peternakan, feces tinja, kotoran hewan dan lain-lainnya) dengan cepat, hanya 5 hari. Kemasan Green Phoskko® (GP-7) dengan bentuk serbuk kering ini adalah Pack [@ 250 gr] kualitas karton duplex @ 250 gram kemudian dimasukan kedalam karton per 20 pack, total berat setara 5 kg+)

Genset Biogas BG 5000 W

Genset Biogas BG 5000 W
Generator (Genset) Bio Elektrik BG 5000 W berbahan bakar gas metan ini merupakan kelengkapan ( compatible) bagi digester type BG 7000L dalam mengolah sampah dan biomassa (aneka bahan organik) guna merobahnya menjadi energi listrik. Genset modifikasi ini menyediakan listrik dengan daya hingga 5000 watt. Pilihan penggunaan gas metan sebagai bahan bakar bagi pembangkitan tenaga listrik dari Genset Bio Elektrik, disamping secara konvensional sebagai bahan bakar menyalakan kompor juga mendukung usaha kecil UKM dan maupun perumahan dalam mendapatkan daya listrik secara murah. Penimbul sampah organik (tinja/feces, sisa masakan, sisa makanan/food waste, kotoran ternak sapi maupun ayam) serta biomassa lain ( gulma kebun, gulma air) pada rataan 3 m3/ hari akan sesuai bagi genset Bio Elektrik BG 5000 W ini.

Mesin Olah Sampah RKM-1000L

Mesin Olah Sampah RKM-1000L
Komposter Biophosko® RKM-1000L ini berdimensi PLT ( Tinggi= 190 cm, lebar = 155 cm, panjang= 290 cm) terbuat dari bahan fiber resin murni, ketebalan 3 mm, dan peralatan aerasi lainnya. Alat Mesin Rotary Kiln komposter sampah ini akan merupakan solusi tepat untuk penanganan sampah suatu komunitas -yang sebagian besar menghasilkan sampah organik

Aktivator Dekomposer Sampah

Aktivator Dekomposer Sampah
Green Phoskko® Activator Kompos (Phoskko A) [per pack, 250 gr] adalah konsorsium mikroba unggulan (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp, bakteri aktinomycetes, ragi, dan jamur) pengurai bahan organik (limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya). Bermanfaat untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik, menghilangkan bau busuk dan menekan pertumbuhan mikroba merugikan (patogen).

Pupuk Kompos Cair (PKC) Hasil Olah Sampah Organik

Pupuk Kompos Cair (PKC) Hasil Olah Sampah Organik
Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert® Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert adalah cairan yang dihasilkan dalam proses pengomposan ( dekomposisi ) secara aerob ( aerasi maksimal )