12.2.17

Menjadikan Sampah Lebih Bernilai


 
Sampah bukan untuk dibuang dan dilupakan begitu saja. Jika cermat memilah dan diproses melalui alat inovasi karya Sonson Garsoni, sampah akan menghasilkan pupuk, gas, dan bahan lain yang bermanfaat.

Hal terpenting bagi Sonson ialah bagaimana agar tempat pembuangan akhir sampah tidak menggunung, yang kemungkinan berbahaya bagi warga sekitar. Kini, berkat kepeduliannya terhadap persoalan sampah, Sonson sukses menjadi pengusaha alat pengolahan sampah yang sudah menembus pasar Asia Tenggara dan Eropa.

Simak kisah penerima penghargaan Dharma Karya Kencana Presiden RI tahun 2009 ini dalam membangun usaha serta pengabdiannya terhadap lingkungan. Apa harapan dan inovasi baru yang ingin dia wujudkan? Berikut penuturan pria kelahiran 1960 itu kepada KORAN SINDO.

Sejak kapan dan mengapa Anda terjun membuat usaha pengolahan sampah?

Pada 2005 terinspirasi oleh ledakan di pembuangan akhir sampah Leuwi Gajah, Bandung, kemudian mengenalkan kepada masyarakat alat untuk mengelola sampah organik di rumah yang disebut mesin komposit. Tahun 2009 kami melanjutkan teknologi pengelolaan sampah menjadi biogas bahan bakar yang bisa dijadikan pembangkit listrik. Tahun 2010-2011 kami mengenalkan teknologi pengelolaan sampah anorganik rumah, sampah kering seperti kayu dan turunannya. Sampah plastik menjadi energi atau bahan bakar minyak.

Semua itu didesain konfigurasi pada level kawasan sebab prinsip kami tidak mengelola sampah pada level pembuangan akhir. Kami mengenalkan konsep desentralisasi, pengelolaan sampai harus sedekat mungkin dengan sumber timbulnya sampah. Jadi satu kawasan desa, kawasan industri, kawasan pasar. Di setiap kawasan menghasilkan puluhan ton sampah setiap hari. Kalau selesai di lokasinya itu kan sangat memberi kontribusi untuk tidak adanya lalu lintas penarikan sampah ke TPA Bantar Gebang.

Bagaimana cara kerjanya?

Untuk yang organik, teknologi fermentasi akan menjadi biogas. Fermentasi ialah proses reaksi kedap tanpa oksigen, itu akan menjadi biogas dan residunya pupuk. Kalau yang anorganik menghasilkan energi panas. Kalau ingin digunakan untuk pemanasan boiler dalam skala besar atau sekadar dipanaskan, kami punya biolisis yang mengubah plastik menjadi minyak bakar.

Apa yang harus diperhatikan sebelum memulai pengolahan?

Terpenting harus bisa memilah sampah. Sampah terbagi menjadi empat, yaitu sampah plastik kemudian sampah kering misalnya daun kering, ranting, kain, kayu dan sejenisnya. Ketiga sampah organik seperti daun, rumput, sampah pasar atau sisa perdagangan sayur. Keempat sampah basah misalnya bekas makan atau limbah tahu. Masingmasing punya teknologinya, misalkan sampah plastik biolisis. Teknologi yang sudah terkenal di dunia plastik berubah jadi minyak, diubah lagi menjadi bentuk asalnya.

Dalam membuat alat pemrosesan sampah ini, Anda bekerja sama dengan siapa saja?

Kami sering melakukan kerja sama dengan LIPI, BNPT, perguruan tinggi seperti Universitas Padjadjaran, dan UGM. Saya juga ada tim yang rutin berdiskusi. Mereka ahli teknik, mesin, pertanian, dan biologi.

Tujuan Anda membuat alatalat ini?

Ikut memberi kontribusi pada penyelesaian masalah yang ada di masyarakat. Tergerak terlebih pada peristiwa di Leuwi Gajah. Saya sebagai orang yang mengetahui teknologi saat itu tahu bahwa sebenarnya semua material tersebut bisa dikonversi. Motif untuk lingkungan, tapi semakin lama ya akhirnya saya bisa hidup dari sini.

Sejak kapan alat-alat pengolahan sampah buatan Anda dilirik konsumen mancanegara?

Tahun 2009 sudah dikenal di Malaysia, pernah juga ekspor ke New Zealand. Mereka sudah melihat di website Kencana Online.

Siapa konsumen Anda selama ini?

Kebanyakan korporasi, terlebih yang memiliki masalah sampah misalnya Pertamina. Mereka memiliki karyawan ratusan orang atau memang sengaja untuk program CSR d suatu wilayah, bagi-bagi alat ini ke daerah yang membutuhkan.Kedua, perusahaan pertambangan untuk menyelesaikan sampah di daerah tambang. Ketiga pemerintah, dinas lingkungan, bahkan ESDM untuk di daerah- daerah. Buat anggaran lalu buat tender, kemudian mereka beli pada kami.

Misalnya sebuah kota membeli alat inovasi Anda ini, berarti membutuhkan berapa alat?

Tergantung berat yang dipilih, sesuai prinsip desentralisasi. Jadi yang terdekat dengan sumber. Misalnya bisa per kecamatan atau kelurahan, namun harus diperhatikan lahan yang memadai. Ini menjadi faktor penting yang harus diperhatikan ketika ingin menggunakan alat ini. Untuk alat yang memuat sampah 20 ton diperlukan 200 meter persegi. Kalau listrik dari hasil pengolahan sampah tersebut, jadi dia menggerakkan sendiri. Seperti di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) mandiri. Biogas dijadikan ke generator menghasilkan listrik, bukan untuk dijual lagi ke PLN, tapi untuk TPST itu menyelesaikan pengelolaan sampah.

Inovasi alat pengelolaan sampah ini sudah Anda patenkan?

Sudah sejak awal, tapi ada juga yang tidak dipatenkan, sengaja untuk ditiru masyarakat. Komposter yang untuk skala rumahan, gambar dan desainnya di-publish. Desain bisa dilihat juga di Kencana Online.

Apa harapan Anda dengan adanya inovasi ini untuk masyarakat Indonesia?

Masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap sampah. Walaupun diberi alatnya oleh pemerintah belum tentu jalan. Bagaimana memotivasi masyarakat untuk bergerak sendiri, mungkin hasilnya harus lebih bernilai di mata mereka.

Inovasi apalagi yang akan Anda buat atau yang sekarang sedang Anda teliti?

Saya sedang melakukan riset mengubah plastik menjadi perekat bahan baku pasir, lalu jadi batako. Semoga ini cepat selesai. Hasilnya lumayan memiliki nilai dalam segi uang. Mungkin masyarakat dapat bergerak karena uangnya bisa dipakai bersama- sama. Misalnya untuk membuat gang dan jalan di desa.

Ananda nararya
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=15&date=2017-02-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merobah masalah sampah jadi berkah

Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah manakala tidak mendapat pengelolaan secara pantas. Timbulnya bencana longsor dan ledakan metan di TPA, masalah kurangnya anggaran (APBN/D) dan dana investasi bagi pengangkutan dari sumber penghasil sampah ke Tempat Pembuangan (TPA) serta berkembangnya penyakit karena rendahnya sanitasi lingkungan adalah beberapa masalah dari sekian banyak kerugian akibat salah kelola sampah.

Web ini mendiskusikan, mengupas rencana aksi tindak ( action plan), dan berbagi pengalaman mengelola sampah secara bijaksana serta semoga menjadi ajang bagi diskusi pilihan teknologi pengelolaan sampah disesuaikan dengan tingkat budaya dan kemampuan ekonomi masyarakat.

Digester Biogas BD 7000L

Digester Biogas BD 7000L
Sampah dan berbagai bahan organik (limbah peternakan, sampah makanan, sisa masakan, tinja/ feces, limbah kebun dan industri pangan) dapat terus menerus ditambahkan ke lobang pemasukan (intake chamber), dan akan diurai oleh bakteri metanogen (anaerobic activator Green Phoskko (GP-7). Proses awal, 7 m3, hanya 7 hari telah mulai mengeluarkan gas methana (CH4) dan tersimpan di bagian atas tabung atau reaktor biogas (gas holder). Kapasitas input material 7 m3 ditambah gas holder fiberglass 3,2 m3, memiliki dimensi PLT (diameter 200 cm, tinggi 390 cm), akan bertahan hingga diatas 10 tahun bahkan hingga 20 tahun. Diproduksi secara terurai (complete knock down) untuk memudahkan pengiriman, pemindahan dan perbaikan. Harga sudah lengkap dengan instalasi pipa, valve biogas, selang gas, kompor standar pabrikan yang sudah dirubah, dan peralatan penunjang bagi pemanfaatan gas methane sebagai bahan bakar ramah lingkungan dijadikan bahan bakar kompor di rumah, industri kecil, dan kebutuhan penggerak (engine) generator set modifikasi (Biogas Genset/ BG maupun Bio elektrik).

Pemurnian Metana ( Methane Purifier) Stainless MP 12135

Pemurnian Metana ( Methane Purifier) Stainless MP 12135
Alat pemurni metan ( methane purifier) ditujukan bagi upaya menaikkan perfomance, atau efisiensi panas biogas, agar berkualitas bagi penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkitan listrik ( generator set), pengganti bensin premium yang makin mahal dan kepentingan menjadi sumber energi menjalankan perangkat elektrik seperti lampu Biogas, Rice Cooker biogas maupun perangkat elektronik lainnya. Pemurni metan ini terbuat dari tabung logam stainless, diameter 12 inch dengan tinggi 135 cm, berisi kantong pellet penyerap (absorbers) CO2, H2Sdan H2O untuk memurnikan gas metan. Pellet penyerap terbuat dari campuran aneka mineral tambang dengan basa kuat NaOH), yang dapat diganti (refill) per 2 (dua) bulan pemakaian. Alat pemurni metan ini berkemampuan menahan tekanan gas hingga 10,5 bar, memiliki masa ekonomis lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Pemurni metan (methane purifier) ini mampu menaikan efisiensi kalori, memperbesar manfaat dan meningkatkan kualitas biogas hasil pembangkitan biogas dari reaktor atau bak cerna (digester) dengan output 4 hingga 8 m3 gas per hari, serta mampu mengalirkan biogas bertekanan (dengan kompresor) serta menaikan komposisi metan hingga 20 %, dan bersaman dengan itu menurunkan kandungan CO2, H2O dan H2S.

Aktivator Pembangkit Biogas Green Phoskko® [ GP-7]

Aktivator Pembangkit Biogas Green Phoskko® [ GP-7]
Green Phoskko® (GP-7) Activator pembangkit gas metana (@ 250 gr/ Pack) sebagai pengurai secara fermentatif sampah dan limbah organik dalam digester kedap udara (tanpa oksigen) terbuat dari konsorsium mikroba anaerobik. Dalam lingkungan mikro yang sesuai dengan kebutuhan bakteri ini (kedap udara, material memiliki pH >6, kelembaban 60 %, dan temperatur > 30 derajat Celcius dan C/N ratio tertentu) akan mengurai atau mendekomposisi semua sampah dan bahan organik (limbah kota, pertanian, peternakan, feces tinja, kotoran hewan dan lain-lainnya) dengan cepat, hanya 5 hari. Kemasan Green Phoskko® (GP-7) dengan bentuk serbuk kering ini adalah Pack [@ 250 gr] kualitas karton duplex @ 250 gram kemudian dimasukan kedalam karton per 20 pack, total berat setara 5 kg+)

Genset Biogas BG 5000 W

Genset Biogas BG 5000 W
Generator (Genset) Bio Elektrik BG 5000 W berbahan bakar gas metan ini merupakan kelengkapan ( compatible) bagi digester type BG 7000L dalam mengolah sampah dan biomassa (aneka bahan organik) guna merobahnya menjadi energi listrik. Genset modifikasi ini menyediakan listrik dengan daya hingga 5000 watt. Pilihan penggunaan gas metan sebagai bahan bakar bagi pembangkitan tenaga listrik dari Genset Bio Elektrik, disamping secara konvensional sebagai bahan bakar menyalakan kompor juga mendukung usaha kecil UKM dan maupun perumahan dalam mendapatkan daya listrik secara murah. Penimbul sampah organik (tinja/feces, sisa masakan, sisa makanan/food waste, kotoran ternak sapi maupun ayam) serta biomassa lain ( gulma kebun, gulma air) pada rataan 3 m3/ hari akan sesuai bagi genset Bio Elektrik BG 5000 W ini.

Mesin Olah Sampah RKM-1000L

Mesin Olah Sampah RKM-1000L
Komposter Biophosko® RKM-1000L ini berdimensi PLT ( Tinggi= 190 cm, lebar = 155 cm, panjang= 290 cm) terbuat dari bahan fiber resin murni, ketebalan 3 mm, dan peralatan aerasi lainnya. Alat Mesin Rotary Kiln komposter sampah ini akan merupakan solusi tepat untuk penanganan sampah suatu komunitas -yang sebagian besar menghasilkan sampah organik

Aktivator Dekomposer Sampah

Aktivator Dekomposer Sampah
Green Phoskko® Activator Kompos (Phoskko A) [per pack, 250 gr] adalah konsorsium mikroba unggulan (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp, bakteri aktinomycetes, ragi, dan jamur) pengurai bahan organik (limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya). Bermanfaat untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik, menghilangkan bau busuk dan menekan pertumbuhan mikroba merugikan (patogen).

Pupuk Kompos Cair (PKC) Hasil Olah Sampah Organik

Pupuk Kompos Cair (PKC) Hasil Olah Sampah Organik
Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert® Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert adalah cairan yang dihasilkan dalam proses pengomposan ( dekomposisi ) secara aerob ( aerasi maksimal )