Permasalahan
utama kebersihan yang selama ini masih belum terselesaikan secara
tuntas, salah satunya merupakan sampah. Kebersihan dapat terjaga dengan
pengelolaan sampah terpadu. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan
hanya berupa penimbunan sampah secara besar-besaran tanpa ada pemilahan
atau pun pengelolaan sampah lebih lanjut. Pemilahan sampah berdasarkan
jenisnya, organik dan non-organik, pendaurulangan sampah, pembakaran
sampah pada suhu sangat tinggi, ataupun penggunaan reaktor biogas untuk
mendegradasikan sampah merupakan beberapa cara pengelolaan sampah secara
terpadu yang dapat dilakukan untuk menggantikan penimbunan sampah yang
menghasilkan banyak permasalahan.
Reaktor
biogas yang mempergunakan sampah sebagai sumber penghasil gas,
merupakan solusi bagi permasalahan sampah organik. Persentase sampah
organik yang cukup besar, sekitar 64%, merupakan potensi yang cukup baik
bagi pengolahan sampah organik dengan mempergunakan reaktor biogas.
Dengan mempergunakan reaktor biogas, pengolahan sampah organik dapat
ditangani dengan lebih baik.
Pengolahan
sampah yang dilakukan dengan cara penimbunan sangat beresiko mencemari
udara dan tanah. Pencemaran udara yang dapat ditimbulkan dari penimbunan
sampah yaitu aroma yang tidak sedap dan penghasilan gas metan yang
merupakan salah satu penyebab efek rumah kaca. Aroma sampah yang tidak
sedap sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Efek rumah kaca yang
terjadi pada atmosfer bumi, dapat menyebabkan pemanasan global yang
dampaknya sudah mulai kita rasakan sekarang. Sedangkan pencemaran tanah
dapat terjadi karena penghasilan lindi yang sangat beracun oleh timbunan
sampah. Lindi merupakan cairan hitam berancun yang dapat meracuni air
tanah dan menurunkan tingkat kesuburan tanah.
Pemanfaatan
reaktor biogas dalam pengelolaan sampah organik dapat menurunkan resiko
pencemaran udara maupun tanah. Hal ini dikarenakan proses yang terjadi
dalam reaktor biogas tidak menimbulkan bau yang menyengat, sehingga
aktivitas masyarakat tidak terganggu. Selain itu, gas metan yang
dihasilkan dapat ditampung dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
sehingga tidak langsung terbang ke udara. Lindi yang dihasilkan oleh
proses degradasi sampah pun tertampung dalam reaktor yang bermanfaat
untuk memperbesar produksi biogas pada reaktor.
Biogas
yang dihasilkan oleh reaktor biogas memiliki persentase gas metan
terbesar sekitar 55-75%. Gas metan yang memiliki sifat mudah terbakar
ini dapat dipergunakan sebagai pembangkit listrik dan sumber gas
pengganti gas elpiji. Potensi gas metan untuk menjadi sumber pembangkit
listrik sangat besar di kala krisis energi yang sedang terjadi saat ini.
Selain itu, penyuluhan pada masyarakat mengenai manfaat reaktor biogas
pada skala kecil dapat sekaligus menangani permasalahan sampah pada
sumbernya.
Sisa
dari proses degradasi sampah yang terjadi dalam reaktor biogas tidak
mencemari lingkungan. Hasil sampingan tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik yang berkualitas tinggi. Penggunaan pupuk organik
yang ramah lingkungan tidak akan memberi efek penurunan kualitas tanah,
bahkan produksi pertanian akan meningkat. Berbeda dengan pupuk kimia
yang jika dimanfaatkan secara berlebihan dalam pertanian dapat
menurunkan kualitas tanah sehingga mengurangi produksi pertanian.
Seluruh
keunggulan di atas menjadikan reaktor biogas salah satu alternatif yang
potensial dalam melakukan pengolahan sampah terpadu.
http://majalahenergi.com/terbaru/biogas-menghilangkan-sampah-organik, kontak :
ayunita133@students.itb.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar