9.12.10

Cara Hidup Berseka, Mengurai Masalah Sampah di Kota

Setiap hari manusia menghasilkan sampah, baik berupa material sisa aktifitas buangan di rumah tangga, lingkungan fasilitas umum seperti alun-alun dan pasar maupun sampah industri. Material sisa yang dianggap tidak memiliki kegunaan, disebut sampah, bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Sampah, jika tidak diurus dan dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah lingkungan, yang sangat merugikan. Sampah, yang menumpuk dan membusuk didekat tempat hidup manusia dapat menjadi sarang kuman dan binatang, selanjutnya dapat mengganggu kesehatan manusia baik badan maupun jiwa, serta mengganggu estetika lingkungan karena terkontaminasinya pemandangan oleh tumpukan sampah dan bau busuk yang menyengat hidung. Belum lagi akibat sampah dibuang di jalanan, menyumbat drainase di kota bisa sebabkan banjir, khususnya di musim dengan intensitas hujan yang tinggi.

Masalah sampah itu unik, bagi pedesaan, banyaknya sampah  di kebun dan bahkan pasar desa justru menguntungkan bagi petani, mendapatkan bahan pembuatan kompos di kebunnya. Industri tahu di Sumedang diburu peternak sapi, yang ingin mendapatkan limbahnya, karena pakan sapi asal limbah tahu memiliki protein tinggi bagi ternaknya. Sampah, jadi masalah adalah ketika, material sisa aktifitas manusia dianggap tidak memiliki keterpakaian atau kegunaan lagi. Pola berfikir ini hanya akan bisa berobah  manakala seseorang atau komunitas tahu kegunaan dari beragam material yang terdapat dalam kelompok sampah,. Komunitas ibu UPPKS di Bandung memulai daur ulang kemasan produk kopi menjadi tas unik, ketika tahu karakter sampah kemasan tersebut ternyata kuat dan bisa dijahit. Sesungguhnya, aneka material sampah, sejalan dengan pengetahuan dan hasil penelitian, akan memiliki keterpakaian dan kegunaan baru  jika saja berada dalam satuan homogen,  tidak bercampur antara karakter satu dan karakter lainnya, dan itu harus memulainya dengan memilah sampah berdasar pada jenisnya.

Bagaimana Mengelola Sampah ?
 Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan dalam cara hidup BerSeka. Hidup senang dengan bersih, sehat  dan kampanyekan kebersihan (berseka) adalah dengan mengelola tempat sampah rumah tangga atau tempat pembuangan sampah rumah, sebagaimana disarankan standar kesehatan :

1. Pisahkan sampah kering hasil indutsri atau non organik ( undegradable material) dengan sampah basah alami atau organik (degradable material) dalam wadah plastik. Maksud pemisahan ini karena sampah organik akan membusuk dalam waktu kurang dari 24 jam (tanpa aerasi yang baik) sehingga jika tergabung dengan sampah an-organik akan menjadikan semua bahan tercemari dan sulit guna di daur ulang sendiri maupun oleh pihak lain. 
2. Tempat sampah harus terlindung dari sinar matahari langsung, hujan, angin, dan lain sebagainya.
3. Hindari tempat sampah menjadi sarang binatang seperti kecoa, lalat, belatung, tikus, kucing, semut, dan lain-lain dengan menempatkannya dengan jarak tertentu diatas permukaan lantai,
4. Buang sampah dalam kemasan plastik atau fiber yang tidak tertutup rapat agar tidak mudah mengeluarkan bau yang tidak sedap akibat keluaran gas metahana (CH4) dan hidrogen sulfida (H2S). 
5. Tempat sampah harus aman dari segala gangguan namun mudah dijangkau untuk kepentingan upaya menjaga kebersihan maupun upaya daur ulang sampah melalui pengomposan.

Terbatasnya informasi dan pemahaman masyarakat akan perbedaan sampah organik ( berasal dari makhluk hidup) dan limbah hasil industri (anorganik), tempat sampah yang benar harus disertai dengan keterangan daftar nama dan gambar yang memudahkan semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak belajar membedakan kedua jenis sampah tersebut. Persepsi masyarakat juga harus dirobah, sampah bau karena tanpa oksigen ( anaerobik), lebih 20 jam akan timbulkan bau. Dengan menutup rapat, pada tempat sampah  di tempat umum maupun kantong plastik, sebenarnya itulah pangkal masalah bau yang ditimbulkan sampah organik. Mikroba patogen beraksi pada kondisi sampah berada tanpa oksigen. Jadi bukan karena bau maka ditutup, tapi justru karena tertutup rapat, terjadi reaksi anaerobik, keluarlah gas polutan ( methan dan hidrogrn sulfida) yang disebut sebagai bau busuk. Tempat sampah, khususnya bagi kelompok jenis organik, yang benar adalah memiliki aerasi bagi masuknya oksigen.



Tempat Sampah Terpilah BerSeka ini menyajikan semua kepentingan standar kesehatan diatas sehingga layak dimilki semua keluarga di kota yang mendambakan kehidupan berseka. Cara hidup berseka adalah upaya partisipasi dari lingkungan terkecil penghasil sampah, yakni keluarga. Cara hidup berseka, adalah kegiatan awal kita bersama dalam ikut mengurai masalah sampah di perkotaan melalui upaya pemanfaatan kembali ( reuse), mengurangi timbulnya ( reduse) dan memanfaatkannya menjadi bentuk baru  (recycle), dan ketiga upaya itu dimulai dengan membuangnya secara terpisah berdasar jenisnya..

Berapa Banyak Alat dan Berapa Nilai Alat Instalasi Pengelolaan Sampah ?

Kapasitas 1 Unit Tempat Sampah Terpilah (TST) ini adalah 5 liter, atau setara dengan kebutuhan suatu rumah tangga kecil ( 5 jiwa)/ hari. Rata-rata keluaran sampah di Indonesia 2,6 liter/jiwa/hari dibagi menjadi 2 ( dua) jenis sampah ( organik dan an-organik) sehingga dikurangi sampah terbuang diluar rumah dapat di kalkulasi sampah organik terbuang 5 jiwa di rumah adalah 5 liter. 
Selanjutnya,

2 komentar:

  1. Beruntung bagi petani, ketika Indonesia yang tidak siap dengan sistim maupun infrastruktur pengelolaan sampah perkotaannya. Masalah yang ditimbulkan sampah, sehingga untuk membuangnya saja harus mengeluarkan biaya, justru menjadi sumberdaya melimpah bagi pertanian. Kompos, yang dihasilkan dari penguraian ( dekomposisi) sampah organik di kota, seperti dilakukan banyak pertanian organik, membantu kurangi biaya pemupukan sekaligus, tentu saja, menaikan saya saing...

    BalasHapus
  2. Masalah sampah di kota akan jadi berkah, menguntungkan petani dan pen daur ulang, jika pembuangannya secara terpisah. Tanpa itu, biaya meisah sampah sangat besar, daur ulang menjadi tidak layak lagi

    BalasHapus

Merobah masalah sampah jadi berkah

Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah manakala tidak mendapat pengelolaan secara pantas. Timbulnya bencana longsor dan ledakan metan di TPA, masalah kurangnya anggaran (APBN/D) dan dana investasi bagi pengangkutan dari sumber penghasil sampah ke Tempat Pembuangan (TPA) serta berkembangnya penyakit karena rendahnya sanitasi lingkungan adalah beberapa masalah dari sekian banyak kerugian akibat salah kelola sampah.

Web ini mendiskusikan, mengupas rencana aksi tindak ( action plan), dan berbagi pengalaman mengelola sampah secara bijaksana serta semoga menjadi ajang bagi diskusi pilihan teknologi pengelolaan sampah disesuaikan dengan tingkat budaya dan kemampuan ekonomi masyarakat.

Digester Biogas BD 7000L

Digester Biogas BD 7000L
Sampah dan berbagai bahan organik (limbah peternakan, sampah makanan, sisa masakan, tinja/ feces, limbah kebun dan industri pangan) dapat terus menerus ditambahkan ke lobang pemasukan (intake chamber), dan akan diurai oleh bakteri metanogen (anaerobic activator Green Phoskko (GP-7). Proses awal, 7 m3, hanya 7 hari telah mulai mengeluarkan gas methana (CH4) dan tersimpan di bagian atas tabung atau reaktor biogas (gas holder). Kapasitas input material 7 m3 ditambah gas holder fiberglass 3,2 m3, memiliki dimensi PLT (diameter 200 cm, tinggi 390 cm), akan bertahan hingga diatas 10 tahun bahkan hingga 20 tahun. Diproduksi secara terurai (complete knock down) untuk memudahkan pengiriman, pemindahan dan perbaikan. Harga sudah lengkap dengan instalasi pipa, valve biogas, selang gas, kompor standar pabrikan yang sudah dirubah, dan peralatan penunjang bagi pemanfaatan gas methane sebagai bahan bakar ramah lingkungan dijadikan bahan bakar kompor di rumah, industri kecil, dan kebutuhan penggerak (engine) generator set modifikasi (Biogas Genset/ BG maupun Bio elektrik).

Pemurnian Metana ( Methane Purifier) Stainless MP 12135

Pemurnian Metana ( Methane Purifier) Stainless MP 12135
Alat pemurni metan ( methane purifier) ditujukan bagi upaya menaikkan perfomance, atau efisiensi panas biogas, agar berkualitas bagi penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkitan listrik ( generator set), pengganti bensin premium yang makin mahal dan kepentingan menjadi sumber energi menjalankan perangkat elektrik seperti lampu Biogas, Rice Cooker biogas maupun perangkat elektronik lainnya. Pemurni metan ini terbuat dari tabung logam stainless, diameter 12 inch dengan tinggi 135 cm, berisi kantong pellet penyerap (absorbers) CO2, H2Sdan H2O untuk memurnikan gas metan. Pellet penyerap terbuat dari campuran aneka mineral tambang dengan basa kuat NaOH), yang dapat diganti (refill) per 2 (dua) bulan pemakaian. Alat pemurni metan ini berkemampuan menahan tekanan gas hingga 10,5 bar, memiliki masa ekonomis lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Pemurni metan (methane purifier) ini mampu menaikan efisiensi kalori, memperbesar manfaat dan meningkatkan kualitas biogas hasil pembangkitan biogas dari reaktor atau bak cerna (digester) dengan output 4 hingga 8 m3 gas per hari, serta mampu mengalirkan biogas bertekanan (dengan kompresor) serta menaikan komposisi metan hingga 20 %, dan bersaman dengan itu menurunkan kandungan CO2, H2O dan H2S.

Aktivator Pembangkit Biogas Green Phoskko® [ GP-7]

Aktivator Pembangkit Biogas Green Phoskko® [ GP-7]
Green Phoskko® (GP-7) Activator pembangkit gas metana (@ 250 gr/ Pack) sebagai pengurai secara fermentatif sampah dan limbah organik dalam digester kedap udara (tanpa oksigen) terbuat dari konsorsium mikroba anaerobik. Dalam lingkungan mikro yang sesuai dengan kebutuhan bakteri ini (kedap udara, material memiliki pH >6, kelembaban 60 %, dan temperatur > 30 derajat Celcius dan C/N ratio tertentu) akan mengurai atau mendekomposisi semua sampah dan bahan organik (limbah kota, pertanian, peternakan, feces tinja, kotoran hewan dan lain-lainnya) dengan cepat, hanya 5 hari. Kemasan Green Phoskko® (GP-7) dengan bentuk serbuk kering ini adalah Pack [@ 250 gr] kualitas karton duplex @ 250 gram kemudian dimasukan kedalam karton per 20 pack, total berat setara 5 kg+)

Genset Biogas BG 5000 W

Genset Biogas BG 5000 W
Generator (Genset) Bio Elektrik BG 5000 W berbahan bakar gas metan ini merupakan kelengkapan ( compatible) bagi digester type BG 7000L dalam mengolah sampah dan biomassa (aneka bahan organik) guna merobahnya menjadi energi listrik. Genset modifikasi ini menyediakan listrik dengan daya hingga 5000 watt. Pilihan penggunaan gas metan sebagai bahan bakar bagi pembangkitan tenaga listrik dari Genset Bio Elektrik, disamping secara konvensional sebagai bahan bakar menyalakan kompor juga mendukung usaha kecil UKM dan maupun perumahan dalam mendapatkan daya listrik secara murah. Penimbul sampah organik (tinja/feces, sisa masakan, sisa makanan/food waste, kotoran ternak sapi maupun ayam) serta biomassa lain ( gulma kebun, gulma air) pada rataan 3 m3/ hari akan sesuai bagi genset Bio Elektrik BG 5000 W ini.

Mesin Olah Sampah RKM-1000L

Mesin Olah Sampah RKM-1000L
Komposter Biophosko® RKM-1000L ini berdimensi PLT ( Tinggi= 190 cm, lebar = 155 cm, panjang= 290 cm) terbuat dari bahan fiber resin murni, ketebalan 3 mm, dan peralatan aerasi lainnya. Alat Mesin Rotary Kiln komposter sampah ini akan merupakan solusi tepat untuk penanganan sampah suatu komunitas -yang sebagian besar menghasilkan sampah organik

Aktivator Dekomposer Sampah

Aktivator Dekomposer Sampah
Green Phoskko® Activator Kompos (Phoskko A) [per pack, 250 gr] adalah konsorsium mikroba unggulan (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp, bakteri aktinomycetes, ragi, dan jamur) pengurai bahan organik (limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya). Bermanfaat untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik, menghilangkan bau busuk dan menekan pertumbuhan mikroba merugikan (patogen).

Pupuk Kompos Cair (PKC) Hasil Olah Sampah Organik

Pupuk Kompos Cair (PKC) Hasil Olah Sampah Organik
Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert® Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert adalah cairan yang dihasilkan dalam proses pengomposan ( dekomposisi ) secara aerob ( aerasi maksimal )